BeritaPandeglang

Stasiun Pandeglang dan Jalur Kereta Tua Akan Aktif Kembali

×

Stasiun Pandeglang dan Jalur Kereta Tua Akan Aktif Kembali

Sebarkan artikel ini
Stasiun Pandeglang dan Jalur Kereta Tua Akan Aktif Kembali

PANDEGLANG | FOKUS TV – Rencana reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung–Pandeglang mulai memasuki tahap baru. Pemerintah menargetkan penertiban lahan bekas jalur lama dimulai pada 2026.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo, menyatakan bahwa jalur lama masih berstatus aset PT Kereta Api Indonesia (KAI). Meski demikian, sebagian lahan sudah dimanfaatkan warga untuk aktivitas sehari-hari.

“Sudah ada titik terang reaktivasi jalur Rangkasbitung–Pandeglang. Dirjen Perkeretaapian memastikan insyaallah penertiban lahan bisa dimulai tahun depan 2026,” kata Tri Nurtopo.

Ia menjelaskan, kesepakatan reaktivasi dicapai melalui pertemuan Gubernur Banten dengan Menteri Perhubungan yang didampingi Direktur Jenderal Perkeretaapian. “Tahun 2026 mulai penertiban lahan dan dilanjutkan ke pekerjaan fisik,” ujarnya.

Tri menambahkan, proses yang dilakukan bukan pembebasan tanah baru, melainkan pengembalian fungsi aset negara. “Sebenarnya lahan itu milik kereta api, namun dimanfaatkan oleh warga sehingga harus dikembalikan. Karena statusnya milik KAI, maka bukan termasuk pembebasan tanah. Istilahnya penertiban, bukan pengadaan,” jelasnya.

Sejarah Jalur Rangkasbitung–Pandeglang

Jalur kereta api Rangkasbitung–Pandeglang dibangun pada 1906 oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api Hindia Belanda. Jalur ini bahkan terhubung hingga Stasiun Labuan.

Pada masa kolonial, jalur tersebut digunakan untuk mengangkut hasil bumi dan komoditas perkebunan dari Pandeglang ke pasar dunia. Saat ini, sisa rel dan bangunan stasiun menjadi saksi sejarah transportasi di Banten.

Kondisi Stasiun Pandeglang

Stasiun Pandeglang yang terletak di Kampung Kadomas, Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang, masih menyisakan bangunan tua seperti rumah dinas kepala stasiun, loket tiket, dan corong air. Namun, kondisi bangunan memprihatinkan dengan bagian yang runtuh dan ditumbuhi tanaman liar.

Berdasarkan pantauan, sebagian besar jalur rel sudah tertutup tanah dan di beberapa titik berdiri rumah warga maupun warung.

Dengan adanya kepastian reaktivasi, masyarakat Banten menantikan kembali beroperasinya jalur kereta legendaris ini.

Status terkini: Pemerintah menargetkan penertiban lahan jalur Rangkasbitung–Pandeglang dimulai pada 2026.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *