Latar Belakang Pemekaran Kota Cilegon
Kota Cilegon, yang memiliki luas 162,51 km², secara resmi telah berpisah dari Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pemisahan ini merupakan hasil dari pemekaran wilayah, yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999, Kota Cilegon ditetapkan sebagai daerah otonom baru, terpisah dari Kabupaten Serang. Hal ini menjadikannya salah satu kota yang berkembang secara administratif di Provinsi Banten.
Kota Tersepi di Provinsi Banten
Meskipun telah menjadi daerah otonom, Kota Cilegon saat ini dikenal sebagai daerah dengan jumlah penduduk paling sedikit di Banten. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, jumlah penduduk Kota Cilegon pada tahun 2024 hanya 455,62 ribu jiwa. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain di provinsi tersebut.
Dengan jumlah penduduk yang relatif kecil dibandingkan luas wilayahnya, Kota Cilegon disebut sebagai kota tersepi di Provinsi Banten.
Struktur Wilayah Kota Cilegon
Sebagai sebuah daerah otonom, Kota Cilegon terdiri dari delapan kecamatan yang memiliki peran penting dalam administrasi pemerintahan dan pembangunan wilayah. Berikut adalah daftar kecamatan di Kota Cilegon:
- Kecamatan Ciwandan
- Kecamatan Citangkil
- Kecamatan Pulomerak
- Kecamatan Purwakarta
- Kecamatan Grogol
- Kecamatan Cilegon
- Kecamatan Jombang
- Kecamatan Cibeber
Kesimpulan
Pemekaran Kota Cilegon dari Kabupaten Serang menandai langkah baru dalam tata kelola pemerintahan di Banten. Meskipun kini menjadi daerah dengan populasi paling sedikit di provinsi ini, Cilegon tetap memiliki potensi untuk berkembang lebih lanjut, terutama dalam sektor industri dan infrastruktur. Dengan perencanaan yang tepat, Kota Cilegon dapat meningkatkan kesejahteraan penduduknya dan mengoptimalkan potensi wilayah yang dimilikinya.
