FOKUS TV – Banten bukan sekadar Tanah Jawara; provinsi ini menyimpan warisan keagamaan dan sejarah yang kaya, menjadikannya tujuan utama bagi peziarah dan penikmat heritage Nusantara. Dari makam Wali di Banten yang kharismatik hingga reruntuhan Kesultanan Banten Lama, setiap sudut menyuguhkan cerita spiritual dan pelajaran masa lampau. Melalui artikel ini, Anda akan menemukan informasi mendalam tentang tempat bersejarah di Banten, wisata religi Banten, serta tips praktis untuk merancang perjalanan ziarah yang tak terlupakan.
Mengapa Wisata Religi dan Sejarah di Banten Begitu Istimewa?
Banten memiliki perpaduan unik antara destinasi spiritual dan situs sejarah megah. Ziarah ke Banten bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tapi juga:
- Momen untuk merenungi nilai-nilai sejarah dan perjuangan ulama Nusantara.
- Kesempatan menikmati arsitektur klasik masjid, keraton, dan benteng peninggalan VOC.
- Pelajaran budaya melalui harmonisasi antarumat beragama, terlihat di klenteng, vihara, dan masjid dalam satu kawasan.
Setiap kunjungan mengajak Anda menapaki jejak syekh-syekh besar, mengenang pahlawan perlawanan, serta mempelajari kisah Kesultanan Banten yang pernah berjaya di kancah perdagangan internasional.
Sekilas Napak Tilas: Sejarah Kesultanan Banten
Pada abad ke-16, Kesultanan Banten lahir di ujung barat Pulau Jawa. Sultan Maulana Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati, mendirikan pusat kekuasaan yang strategis berkat jalur rempah dan perdagangan lintas benua. Beberapa fakta penting:
- Sultan Maulana Hasanuddin mewariskan semangat dakwah sambil membangun infrastruktur masjid dan pelabuhan.
- Sultan Ageng Tirtayasa memimpin perlawanan gigih melawan VOC, simbol perlawanan rakyat Banten pada era kolonial.
- Keraton Surosowan dan Keraton Kaibon pernah menjadi saksi kejayaan, kini menyisakan puing dan kisah mistis.
Warisan ini masih terasa di kawasan Banten Lama, di mana bangunan kuno berpadu dengan makam para sultan dan ulama, menciptakan atmosfer “tempo dulu” yang autentik.
Menelusuri Daftar Tempat Bersejarah di Banten
Berikut rangkuman destinasi bersejarah yang wajib masuk itinerary Anda:
- Banten Lama (Serang)
Pusat kebudayaan dan sejarah dengan jejeran situs: Masjid Agung, Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, dan Benteng Speelwijk. - Masjid Agung Tanara (Serang)
Dibangun pada abad ke-17, masjid ini terkait erat dengan aktivitas Syekh Nawawi al-Bantani. - Muse Pasir Panjang (Pandeglang)
Sisa benteng pertahanan Belanda di tepi pantai, menawarkan panorama laut dan nilai edukasi sejarah. - Situs Batu Bangkong (Lebak)
Prasasti batu berusia ratusan tahun, saksi literasi lokal sebelum era kesultanan. - Padepokan Keramat (Caringin, Pandeglang)
Kompleks makam dan pusat pengajian ulama, destinasi wisata religi Banten Lama yang kental dengan nuansa spiritual.
Destinasi Wisata Religi Banten: Makam Wali dan Syekh Berpengaruh
Daftar Makam Wali di Banten
Banten menjadi rumah bagi banyak ulama besar yang karya dan ajarannya tersebar di Nusantara. Beberapa makam wali di Banten yang terkenal:
- Makam Sultan Maulana Hasanuddin
Terletak di kompleks Masjid Agung Banten Lama, makam pendiri kesultanan. - Makam Syekh Nawawi al-Bantani
Ulama internasional asal Tanara, penulis puluhan kitab klasik dan guru para cendekiawan. - Makam Sultan Ageng Tirtayasa
Pahlawan nasional, dimakamkan di Desa Tirtayasa, Serang. - Makam Syekh Abdul Jabbar
Ulama karismatik dari Pandeglang, sentra ziarah masyarakat setempat. - Makam Syekh Asnawi Caringin
Ulama sekaligus pejuang anti-kolonial Belanda, berada di Caringin, Pandeglang. - Makam Syekh Abdul Latif Hasanuddin
Figur spiritual yang juga keturunan bangsawan Banten.
Makam Sunan dan Makam Keramat Tertua
Selain wali, Banten juga memiliki makam para sunan dan situs keramat yang menjadi magnet ziarah:
- Makam Sunan di Banten
Beberapa sunan yang diyakini menyebarkan Islam telah dimakamkan di distrik-distrik terpencil. - Makam Keramat Tertua
Terletak di area Masjid Agung Banten Lama, dipercaya sebagai titik awal dakwah Islam di Banten.
Kunjungan ke wisata religi Banten ini membawa nuansa mistis dan penghayatan spiritual yang mendalam.
Baca juga: Sejarah Kesultanan Banten: Menelusuri Jejak Kejayaan di Banten Lama
Tempat Ziarah di Banten yang Terkenal
Pepaduan antara masjid, klenteng, vihara, dan makam menjadikan Banten contoh harmonisasi antaragama. Beberapa lokasi favorit peziarah:
- Masjid Agung Banten Lama
Ikon utama dengan menara setinggi 24 meter yang masih kokoh berdiri. - Vihara Avalokitesvara (Serang)
Vihara berusia lebih dari 300 tahun, cerminan toleransi di pusat kota. - Klenteng Boen Tek Bio (Tangerang)
Klenteng tertua di Indonesia, dibangun pada abad ke-17, letaknya strategis di pesisir. - Batu Al-Qur’an Gunung Karang (Pandeglang)
Situs mistis berupa batu besar yang konon memuat kaligrafi Al-Quran. - Makam Wali di Serang & Pandeglang
Kompleks makam wali tersebar, memudahkan peziarah menyusun rute ziarah kilat.
Baca juga: Mata Air Abadi dari Akar Beringin Tua di Tigaraksa, Sarat Nilai Sejarah dan Mitos
Rute Rekomendasi Wisata Religi 3 Hari di Banten
Supaya ziarah ke Banten terasa terstruktur, berikut rute wisata religi Banten Lama dan sekitarnya untuk durasi 2–3 hari:
Hari 1: Jelajah Serang
- Pagi: Masjid Agung Banten Lama & Makam Sultan Hasanuddin
- Siang: Keraton Surosowan & Kaibon
- Sore: Benteng Speelwijk & Vihara Avalokitesvara
Hari 2: Tanara dan Tirtayasa
- Pagi: Masjid Agung Tanara & Makam Syekh Nawawi al-Bantani
- Siang: Museum Pesantren Tanara
- Sore: Desa Tirtayasa – Makam Sultan Ageng Tirtayasa
Hari 3: Pandeglang & Sekitarnya
- Pagi: Batu Qur’an Gunung Karang
- Siang: Makam Syekh Abdul Jabbar & Syekh Asnawi Caringin
- Sore: Pantai Carita sebagai penutup perjalanan spiritual dengan panorama laut.
Itinerary ini fleksibel dan cocok untuk keluarga, santri, hingga rombongan wisata edukasi.
Baca juga: Panduan Lengkap Wisata Pantai Banten: Anyer, Tanjung Lesung, & Sawarna
Tips Persiapan Ziarah dan Wisata Religi ke Banten
Agar perjalanan ziarah ke Banten semakin lancar, perhatikan beberapa poin:
- Pilih musim kemarau (Mei–September) untuk kenyamanan akses ke situs terpencil.
- Gunakan kendaraan pribadi atau sewa lepas kunci; angkutan umum terbatas menuju lokasi ziarah.
- Patuhi etika berziarah: berpakaian sopan, hindari keramaian berisik, ikuti aturan situs.
- Siapkan bekal air mineral, kudapan ringan, dan uang tunai—beberapa desa belum mendukung pembayaran digital.
- Manfaatkan pemandu lokal untuk menggali kisah mistis dan sejarah detail tiap makam atau bangunan.
- Unduh peta offline dan aplikasi audio guide agar informasi sejarah tetap terjangkau tanpa sinyal stabil.
Manfaat Ziarah Religi dan Wisata Sejarah
Perjalanan ziarah ke Banten menghadirkan berbagai manfaat yang melampaui sekadar selfie di obyek wisata:
- Spiritual: Memperkuat ikatan batin dan menumbuhkan ketenangan diri melalui doa di makam wali dan masjid bersejarah.
- Edukasi: Pembelajaran langsung tentang Kesultanan Banten, dakwah ulama, serta proses interaksi budaya sebelum era kemerdekaan.
- Budaya: Penghayatan harmoni antarumat beragama lewat kunjungan simultan ke masjid, klenteng, dan vihara.
- Refleksi: Menyadari nilai keteguhan para pejuang spiritual dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan.
- Ekonomi Lokal: Kontribusi bagi masyarakat setempat melalui sewa homestay, pembelian cenderamata, dan jasa pemandu.
Kuliner dan Kearifan Lokal di Sepanjang Rute Ziarah
Menjelajahi Banten juga berarti menikmati kehidangan tradisional yang memancarkan cita rasa lokal:
- Sate Bandeng Banten: Ikan bandeng diungkep rempah, dipanggang dan disajikan dengan sambal kental.
- Nasi Jagung Pedas: Nasi jagung pulen dipadu sambal khas Pandeglang atau Serang.
- Kupat Tahu Serang: Tahu goreng, kupat, dan tauge dibanjur bumbu kacang pedas manis.
- Gonjreng Mustika: Kudapan kering dari tepung beras dan gula aren, camilan favorit peziarah.
Berhenti di warung makan lokal tidak hanya memuaskan selera, tapi juga memperkaya pemahaman budaya kuliner Banten.
Baca juga: Jelajahi Pesona Banten: Destinasi Wisata Memukau dan Kuliner Menggugah Selera
Potensi Pengembangan Wisata Religi di Banten Lama
Sebagai situs bersejarah dan religi kelas dunia, Banten memiliki potensi untuk:
- Menjadi area UNESCO Heritage, memperkuat perlindungan dan promosi global.
- Mengembangkan audio guide multibahasa dan tur virtual (VR) untuk menarik wisatawan mancanegara.
- Mendorong ekowisata di sekitar benteng dan kawasan pantai yang masih asri.
- Menggandeng komunitas lokal dalam penyediaan homestay dan kerajinan tangan autentik.
- Menyelenggarakan festival tahunan seperti haul Wali dan budaya tradisional, meningkatkan arus tamu sepanjang tahun.
Inisiatif ini membuka peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat serta pelestarian nilai-nilai sejarah dan religi.
Baca juga: Menguak Keunikan Suku Baduy: Tradisi, Kehidupan, & Wisata Budaya di Banten
FAQ Wisata Religi di Banten
1. Apa itu wisata religi di Banten?
Wisata religi di Banten adalah perjalanan ziarah dan eksplorasi situs keagamaan, makam Wali, masjid kuno, hingga keraton yang pernah menjadi pusat peradaban Islam Nusantara. Selain aspek spiritual, wisata ini juga mengajak Anda menyelami sejarah dan budaya lokal.
2. Apa saja tempat bersejarah di Banten yang wajib dikunjungi?
- Banten Lama (Serang): Kompleks Masjid Agung, Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, dan Benteng Speelwijk.
- Masjid Agung Tanara: Pusat dakwah Syekh Nawawi al-Bantani.
- Museum Pesantren Tanara: Jejak pengajian ulama klasik.
- Situs Batu Al-Qur’an Gunung Karang (Pandeglang): Batu berkaligrafi Al-Qur’an alami.
3. Siapa saja Wali dan Syekh yang makamnya bisa dikunjungi?
- Sultan Maulana Hasanuddin (Masjid Agung Banten Lama)
- Syekh Nawawi al-Bantani (Tanara, Serang)
- Sultan Ageng Tirtayasa (Desa Tirtayasa, Serang)
- Syekh Abdul Jabbar (Pandeglang)
- Syekh Asnawi Caringin (Caringin, Pandeglang)
4. Bagaimana rute ziarah 2–3 hari di Banten?
- Hari 1 (Serang): Masjid Agung Banten Lama → Keraton Surosowan → Benteng Speelwijk → Vihara Avalokitesvara
- Hari 2 (Tanara & Tirtayasa): Masjid Agung Tanara → Makam Syekh Nawawi → Desa Tirtayasa (Makam Sultan Ageng Tirtayasa)
- Hari 3 (Pandeglang): Batu Al-Qur’an Gunung Karang → Makam Syekh Abdul Jabbar → Makam Syekh Asnawi Caringin
5. Kapan waktu terbaik untuk ziarah ke Banten?
Musim kemarau (Mei–September) ideal karena jalan desa dan situs terpencil mudah diakses, minim hujan, serta cuaca cerah untuk dokumentasi.
6. Apa manfaat ziarah ke makam Wali di Banten?
- Memperdalam nilai spiritual dan ketenangan batin.
- Menambah wawasan sejarah Kesultanan Banten dan dakwah ulama Nusantara.
- Membangun kebersamaan keluarga atau rombongan santri.
- Mendukung ekonomi lokal melalui homestay dan pemandu.
7. Bagaimana etika saat berziarah di Banten?
- Berpakaian sopan, menutup aurat sesuai norma setempat.
- Berbicara tenang, tidak berisik di area pemakaman.
- Meminta izin atau sumbangan sukarela bila ada petugas.
- Tidak memanjat atau merusak situs bersejarah.
8. Apakah ada akomodasi dekat situs ziarah?
- Homestay dan guesthouse di Serang Kota
- Pondok pesantren yang menyediakan fasilitas menginap (kontak lokal diperlukan)
- Vila dan resort di kawasan Pandeglang sebagai alternatif wisata pantai
9. Kuliner khas apa yang harus dicoba saat wisata religi di Banten?
- Sate Bandeng Banten
- Nasi Jagung Pedas
- Kupat Tahu Serang
- Gonjreng Mustika (kudapan tepung beras dan gula aren)
10. Dapatkah wisata religi di Banten dipadukan dengan wisata pantai atau budaya lokal?
Tentu. Setelah ziarah ke makam dan masjid bersejarah, Anda bisa:
- Menikmati senja di Pantai Carita atau Anyer
- Mengikuti demo pembuatan kerajinan rotan dan tenun Baduy
- Menyaksikan prosesi tradisional seperti upacara Haul Wali atau festival lokal
11. Adakah biaya masuk atau donasi di situs ziarah?
Sebagian besar makam Wali dan masjid kuno bebas dikunjungi, namun tersedia kotak donasi sukarela untuk pemeliharaan. Beberapa museum atau keraton mengenakan tiket masuk terjangkau (10.000–25.000 IDR).
12. Bagaimana akses transportasi menuju lokasi ziarah utama di Banten?
- Gunakan kendaraan pribadi atau sewa mobil di Serang/Pandeglang.
- Pilihan angkot dan ojek online terbatas di desa, jadi siapkan rute dan penjemputan.
- Aplikasi peta offline membantu navigasi di area tanpa sinyal stabil.
Dengan panduan FAQ ini, perjalanan wisata religi di Banten Anda akan lebih terencana, berkesan, dan sarat makna. Selamat menapaki jejak sejarah dan spiritual di ujung barat Pulau Jawa!
Kesimpulan: Menyatukan Spiritualitas dan Sejarah di Banten
Wisata Religi dan Sejarah di Banten bukan sekadar perjalanan wisata; ia adalah napak tilas spiritual yang menautkan kita pada akar peradaban Islam di Nusantara. Dengan menyusuri makam Wali di Banten, menikmati masjid kuno, mengunjungi klenteng dan vihara, hingga menyelami kisah Serang dan Pandeglang, setiap langkah mengukir pemahaman baru.
Rencanakan rute Anda, persiapkan fisik dan mental, serta bersiaplah terpesona oleh kombinasi antara keimanan, budaya, dan sejarah. Banten menanti Anda untuk berziarah, belajar, dan merasakan kedamaian yang terselip dalam setiap relik dan bangunan bersejarah.
Selamat menapaki perjalanan spiritual dan sejarah Anda di Banten – surga wisata religi dan heritage di ujung barat Pulau Jawa!