Bisnis

Cara Menentukan Harga Jual Berdasarkan Biaya Produksi

×

Cara Menentukan Harga Jual Berdasarkan Biaya Produksi

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Uang
Ilustrasi Uang

Menentukan harga jual berdasarkan biaya produksi merupakan langkah krusial agar bisnis tetap menguntungkan dan kompetitif. Dengan mengetahui total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, pelaku usaha dapat menetapkan harga jual yang realistis sekaligus menjaga margin keuntungan yang sehat.

1. Mengapa Harga Jual Harus Berdasarkan Biaya Produksi?

Menentukan harga jual produk yang tepat sangat penting untuk:

  • Menjamin keuntungan

  • Menghindari kerugian akibat salah hitung

  • Menyesuaikan dengan daya beli pasar

  • Mengembangkan bisnis secara berkelanjutan

Penetapan harga tidak boleh hanya “ikut pasar” atau “kira-kira”, melainkan perlu pendekatan berbasis biaya produksi ditambah strategi keuntungan.

2. Rumus Dasar Harga Jual Produk

Ada dua rumus umum yang sering digunakan UMKM:

A. Rumus Markup:

Harga Jual = Total Biaya Produksi + (Total Biaya Produksi x Persentase Laba)

Contoh:
Jika biaya produksi 1 produk = Rp 10.000
Ingin margin laba 30%, maka:
Harga jual = 10.000 + (10.000 x 30%) = Rp 13.000

B. Rumus Margin:

Harga Jual = Total Biaya Produksi / (1 - Persentase Margin)

Contoh:
Jika biaya produksi = Rp 10.000, margin 30%:
Harga jual = 10.000 / (1 – 0,3) = Rp 14.285

3. Komponen Biaya Produksi yang Harus Diperhitungkan

Untuk menghitung harga jual yang akurat, pastikan memasukkan seluruh komponen:

  • Biaya tetap: sewa, gaji, penyusutan alat

  • Biaya variabel: bahan baku, kemasan, ongkos kerja

  • Biaya overhead: listrik, air, transport, alat habis pakai

  • Biaya distribusi & pemasaran: ongkos kirim, komisi reseller, iklan online

4. Strategi Menentukan Harga yang Kompetitif

  1. Hitung Biaya Produksi dengan Teliti
    Gunakan spreadsheet atau aplikasi pembukuan digital.

  2. Tetapkan Target Laba Realistis
    Untuk pemula, margin 20–40% cukup sehat.

  3. Sesuaikan dengan Harga Pasar
    Lihat kompetitor, lalu posisikan harga di bawah, setara, atau di atas (dengan value lebih).

  4. Segmentasi Produk
    Buat versi “standar”, “premium”, dan “paket bundling” untuk fleksibilitas harga.

  5. Perhitungkan Risiko & Musiman
    Tambahkan margin cadangan untuk antisipasi inflasi, bahan naik, dll.

5. Contoh Kasus Perhitungan Harga Jual

Produksi 100 botol minuman herbal

Jenis Biaya Jumlah Total Per Botol
Bahan baku Rp 1.500.000 Rp 15.000
Botol & label Rp 500.000 Rp 5.000
Gaji staf produksi Rp 1.000.000 Rp 10.000
Sewa tempat Rp 500.000 Rp 5.000
Total Rp 3.500.000 Rp 35.000

Target Laba 40%
Harga jual = 35.000 + (35.000 x 40%) = Rp 49.000 per botol

6. Kesalahan Umum Saat Menentukan Harga Jual

  • Hanya menyalin harga pesaing tanpa menghitung biaya sendiri

  • Lupa menghitung biaya tidak langsung (listrik, bensin, waktu)

  • Tidak memperhitungkan diskon, retur, atau potongan reseller

  • Menetapkan harga terlalu murah hingga tidak menutup biaya produksi

7. Kesimpulan

Menentukan harga jual berdasarkan biaya produksi bukan hanya soal rumus, tapi strategi jangka panjang untuk menjaga profitabilitas. UMKM wajib paham struktur biaya agar tidak terjebak harga yang terlalu murah atau tidak realistis.

Tautan Rekomendasi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *