Memahami contoh biaya tetap dan biaya variabel dalam usaha kecil dan menengah sangat penting untuk mengelola keuangan bisnis secara efisien. Dengan mengetahui perbedaan dan penerapannya, pelaku UKM dapat membuat perencanaan anggaran yang lebih tepat dan mengambil keputusan strategis yang berdampak langsung pada profitabilitas.
1. Memahami Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Dalam akuntansi biaya dan manajemen usaha, penting memahami dua jenis biaya:
-
Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi berubah. Contoh: sewa tempat, gaji tetap bulanan, dan depresiasi alat. -
Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya yang berubah sesuai jumlah barang yang diproduksi. Contoh: bahan baku, biaya listrik per produksi, dan upah harian.
Baca juga: Cara Menghitung Biaya Produksi: Pengertian, Contoh, dan Unsur-Unsurnya
2. Contoh Biaya Tetap dalam UMKM
Berikut daftar biaya tetap yang umum pada bisnis kecil:
Komponen | Contoh |
---|---|
Sewa tempat usaha | Biaya kontrak ruko atau kios |
Gaji tetap karyawan | Gaji staf admin, manajer produksi |
Penyusutan alat produksi | Mesin cetak sablon, oven, blender |
Pajak bulanan | Pajak PBB, iuran BPJS Ketenagakerjaan |
Langganan | Biaya langganan software akuntansi atau desain (Canva Pro, dll) |
3. Contoh Biaya Variabel dalam UMKM
Berikut contoh biaya variabel tergantung volume produksi:
Komponen | Contoh |
---|---|
Bahan baku | Tepung, minyak goreng, botol kemasan |
Upah harian / borongan | Pembantu produksi dibayar per unit |
Listrik produksi | Pemakaian listrik untuk mesin / oven selama produksi |
Ongkos kirim bahan | Biaya transport tergantung jumlah belanja |
Biaya kemasan | Kardus, plastik, stiker label |
4. Studi Kasus: Usaha Kue Kering Rumahan
Skenario produksi 1.000 toples kue per bulan
Jenis Biaya | Rincian | Jumlah |
---|---|---|
Tetap | Sewa dapur produksi | Rp 1.500.000 |
Gaji admin tetap | Rp 1.000.000 | |
Penyusutan oven & mixer | Rp 500.000 | |
Variabel | Bahan baku (tepung, mentega, dll) | Rp 5.000.000 |
Kemasan & label | Rp 1.000.000 | |
Upah pekerja borongan | Rp 2.000.000 | |
Total | Rp 11.000.000 |
Jika hanya memproduksi 500 toples, biaya tetap tetap sama, tapi biaya variabel bisa turun 50%.
5. Mengapa Penting Memisahkan Biaya Tetap dan Variabel?
-
Menentukan Titik Impas (Break Even Point)
Memahami kapan bisnis mulai untung. -
Membuat Strategi Efisiensi
Fokus mengendalikan biaya variabel lebih fleksibel. -
Perencanaan Produksi dan Penetapan Harga
Mengetahui kontribusi margin dari tiap unit produk.
6. Tips Mengelola Kedua Jenis Biaya
-
Gunakan pembukuan terpisah untuk fixed dan variable cost
-
Hitung proporsi biaya tetap vs total biaya
-
Negosiasi bahan baku atau efisiensikan proses agar biaya variabel menurun
-
Evaluasi biaya tetap tahunan (apakah bisa dikurangi atau ditunda?)
Kesimpulan
Memahami contoh biaya tetap dan biaya variabel adalah bagian krusial dari pengelolaan keuangan usaha. Pemisahan yang jelas membantu pelaku UMKM dalam menyusun strategi harga, efisiensi produksi, dan manajemen risiko keuangan jangka panjang.
Tautan Lanjutan Rekomendasi:
-
Cara Menentukan Harga Jual Berdasarkan Biaya
-
Contoh Pembukuan Keuangan Sederhana untuk UMKM