FOKUS TV – Banyak yang mikir, kalau motor jarang dipakai ya olinya juga awet. Eits, tunggu dulu bre! Walaupun motor lo cuma nangkring di garasi, oli tetap bisa rusak seiring waktu. Terus, kapan waktu yang tepat buat ganti oli kalau motor jarang jalan? Yuk, kita bedah tuntas di artikel ini.
Kenapa Penting Ganti Oli Walau Jarang Pakai?
Oli itu kayak darah mesin. Meski motor lo jarang dipake, oli tetap mengalami proses oksidasi dan kontaminasi. Lama-lama, kualitasnya turun dan bisa bikin mesin cepat aus kalau dipaksakan jalan.
Faktor Penurunan Kualitas Oli
- Kondensasi: Udara lembap bisa bikin air masuk ke dalam oli. Ini bikin pelumas jadi encer dan gak efektif.
- Oksidasi: Oli terpapar udara lama-lama bisa teroksidasi, berubah warna, dan kehilangan daya pelumas.
- Endapan: Sisa-sisa kotoran di mesin bisa mengendap dan bikin oli kotor walau gak dipake.
Patokan Waktu Ganti Oli Motor yang Jarang Dipakai
Kalo motor lo jarang dipake, ganti oli tetap disarankan minimal setiap 4–6 bulan sekali. Meski jarak tempuhnya cuma secuil, umur oli tetap dihitung dari waktu, bukan cuma kilometer.
Tips: Gunakan oli full sintetik yang lebih stabil terhadap oksidasi kalau motor bener-bener jarang nyala.
Tips Merawat Motor Jarang Pakai
- Panaskan mesin minimal 1–2 kali seminggu biar sirkulasi oli tetap jalan
- Cek kondisi aki, tekanan ban, dan bensin (jangan sampai ngendap terlalu lama)
- Parkir di tempat teduh, hindari sinar matahari langsung
Kesimpulan
Motor jarang dipakai bukan berarti perawatannya bisa dilupakan. Oli tetap harus diganti secara berkala karena fungsinya yang vital sebagai pelumas, pelindung, dan pendingin mesin.
Jadi, buat lo yang sayang sama mesin motor, jangan tunggu sampai rusak baru ganti oli. Lebih baik mencegah daripada overhaul, bre!
Artikel Terkait:
- Perbedaan Oli Mineral, Semi Sintetik, dan Full Sintetik
- Boleh Nggak Gonta-Ganti Merek Oli Motor? Ini Penjelasannya
- Shell AX5 vs Motul 7100: Mana yang Lebih Cocok Buat Harian?