SERANG, FOKUS TV – Mahasiswa Kukerta UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dari Kelompok 29 menggelar sosialisasi anti-bullying di SDN Kebon, Kelurahan Sawah Luhur, Kasemen, Kota Serang. Mereka turun langsung ke sekolah dasar untuk mengajak siswa-siswi paham soal bahaya perundungan.
Kegiatan ini dikemas ringan dan interaktif, tapi tetap sarat nilai edukasi. Mulai dari pengenalan jenis-jenis bullying seperti verbal, fisik, sosial, hingga cyber, sampai dampaknya bagi korban, semua dijelaskan dengan pendekatan yang ramah anak.
Agar tak membosankan, materi disampaikan lewat dongeng, sesi motivasi singkat, dan kuis berhadiah. Siswa pun tampak antusias, terutama saat menjawab kuis dan mendapat hadiah kecil dari panitia.
Tujuannya bukan sekadar menyampaikan informasi. Tim Kukerta ingin anak-anak bisa mengenali tanda-tanda bullying, tahu cara merespons, dan tidak takut untuk bersuara. Termasuk membangun keberanian untuk bilang “tidak” dan mencari bantuan jika dibutuhkan.
Menurut Sandra Aulia, salah satu mahasiswa Kukerta, bullying bukan sekadar kenakalan, tapi bisa mengganggu perkembangan anak. Maka edukasi sejak dini jadi kunci pencegahan.
Sosialisasi ini juga mendorong budaya saling menghargai di sekolah, serta mengajak siswa jadi teman yang baik bagi semua.
Langkah kecil memang, tapi bisa jadi awal dari perubahan besar. Karena kadang, perubahan dimulai dari dongeng dan kuis sederhana di ruang kelas.