SERANG | FOKUS —Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kuranji di Kecamatan Taktakan, Kota Serang kembali disegel oleh ahli waris lahan pada Rabu, 16 Juli 2025. Penyegelan ini menjadi yang kedua kalinya setelah sebelumnya dibuka oleh Wali Kota Serang, Budi Rustandi, pada 4 Maret 2025 lalu.
Tangisan Kepala Sekolah Warnai Penyegelan SDN Kuranji
Penyegelan kali ini berlangsung dramatis. Kepala Sekolah SDN Kuranji, Desi Pristiwanti, tak kuasa menahan air mata ketika menyaksikan sekelompok orang memagari gerbang sekolah menggunakan kayu.
“Disegel lagi, pasti sedih ya, Pak,” ucap Desi sambil menangis.
Sejumlah guru terlihat mencoba menenangkan Desi yang tampak terpukul dengan situasi tersebut. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas dampak psikologis yang mungkin ditimbulkan terhadap para siswa dan tenaga pengajar.
Aktivitas Belajar Terganggu, Pintu Gerbang Jadi Simbol Ketidakpastian
Desi berharap penyegelan tidak terus terjadi agar kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung secara normal.
“Kalau ada kejadian seperti ini, tidak munafik ya, hati kami pasti sedih. Rasanya seperti tidak bisa berbuat lebih luas. Kami ingin sekolah ini normal, anak-anak bisa masuk dari pintu gerbang, pulang pun dari pintu gerbang, bukan dari belakang-belakang seperti sekarang,” ujarnya.
Konflik Lahan Belum Juga Usai
Belum ada informasi resmi dari pihak Pemerintah Kota Serang terkait penyegelan lanjutan ini. Konflik antara ahli waris dan pihak pemerintah terkait status lahan sekolah masih berlanjut.
Hingga berita ini ditulis, proses mediasi atau solusi jangka panjang belum diumumkan secara terbuka.