Banten RayaLebak

417 Ribu Warga Lebak Belum Punya Buku Nikah! | Kenapa Harus Resmi Nikah di KUA?

×

417 Ribu Warga Lebak Belum Punya Buku Nikah! | Kenapa Harus Resmi Nikah di KUA?

Sebarkan artikel ini

LEBAK, FOKUS.CO.ID – Di Kabupaten Lebak, ternyata ada fenomena cinta yang belum sepenuhnya direstui negara. Jumlah pasangan yang belum punya buku nikah tembus angka 417.943 jiwa! Waduh, kalau dibikin resepsi massal, bisa penuh satu stadion tuh!

Buku Nikah Itu Kayak SIM Cinta, Lho!

Dari total 766.762 pernikahan yang terdata, baru 352.461 orang yang punya dokumen resmi alias buku nikah.

Artinya? Masih banyak yang menjalani pernikahan cuma modal cinta dan restu keluarga, tanpa cap resmi dari negara. Kalau cinta ibarat motor, ini mah belum punya STNK dan BPKB!


Ibu Ketua DPRD Lebak Angkat Bicara: “Ayo, Resmikan Cintamu!”

Ketua DPRD Lebak, Ibu Juwita Wulandari, langsung pasang kuda-kuda. Beliau mendorong semua pihak — dari Pemda sampai KUA — buat terus mengkampanyekan pentingnya nikah yang dicatat negara.

Hemat saya, yang belum memiliki buku nikah segera koordinasi dengan KUA setempat untuk ikut isbat nikah. Sehingga tercatat di dokumen negara,”
Juwita Wulandari, Rabu, 23 Juli 2025

Beliau juga menambahkan:

Bagi yang akan menikah bisa mendaftar ke KUA setempat.”


Kenapa Harus Ribet-Ribet Ke KUA?

Ada yang nyeletuk, “Kan udah nikah agama, sah kok!”
Iya sih, sah di mata agama. Tapi negara juga pengen kasih legalitas biar kamu bisa:

  • Urus akta anak

  • Punya akses ke hak-hak hukum

  • Terhindar dari urusan yang “susah dijelasin ke pengadilan”

Menurut Bu Juwita:

Dengan taat aturan negara, sejatinya kita juga menjalankan perintah Al-Qur’an untuk taat pada pemimpin.”

Jadi, ini bukan sekadar formalitas, Bro & Sis. Ada nilai ibadah dan perlindungan hukum juga!


Buku Nikah: Lebih dari Sekadar Kertas Bertinta

Manfaat Punya Buku Nikah

Buku nikah bukan cuma buat dipajang di lemari. Tapi juga:

  • Syarat bikin akta kelahiran anak

  • Bukti kuat kalau kamu punya pasangan sah

  • Syarat ngurus warisan dan hak hukum

  • Aman dari istilah “istri/suami tak tercatat negara”

Makanya, Pemkab dan semua stakeholder gas pol bikin:

  • Sosialisasi nikah resmi

  • Isbat nikah massal

  • Kampanye dari penyuluh agama di kecamatan-kecamatan

“Kami terus sosialisasikan pentingnya pernikahan tercatat resmi di KUA,”
Juwita Wulandari


Pak Disdukcapil: Kita Nggak Tinggal Diam, Gaes!

Kepala Disdukcapil Lebak, Pak Ahmad Nur, ikut nimbrung. Beliau membenarkan data tersebut dan bilang udah kolaborasi sama Pengadilan Agama Rangkasbitung dan Kemenag Lebak.

“Kami berkolaborasi dengan PA Rangkasbitung dan Kemenag/KUA terus mensosialisasikan pentingnya nikah tercatat di negara. Alhamdulillah, ada peningkatan jumlah warga yang punya akta nikah,”
Ahmad Nur


Buku Nikah = Hakmu Terlindungi

Pak Ahmad juga menegaskan pentingnya dokumen resmi:

Akta pernikahan harus dimiliki agar mendapatkan hak dan perlindungan hukum sebagai warga negara.”

Ini serius lho. Bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi buat jaminan masa depan.


Kenapa Banyak yang Nggak Punya Buku Nikah? Ini Nih Alasannya…

Kalau kamu kira semua orang malas ngurus, ternyata nggak juga. Ada banyak alasan kenapa warga Lebak belum punya buku nikah:

1. Meremehkan

Ada yang nganggep, “Ah, buku nikah cuma selembar kertas, ngapain ribet?”

2. Adat Istiadat

Beberapa daerah masih kuat adatnya. Kadang malah anti sama proses administratif negara.

3. Malas Ngurus

Ada yang ogah ribet. Padahal prosesnya sekarang udah makin gampang.

4. Nikah di Bawah Umur

Ini serius dan melanggar hukum. Plus, otomatis nggak bisa dicatat negara.

5. Nikah Siri Lebih Populer

“Kalau saya lihat di database, mereka lebih suka nikah sirih alias kawin bawah tangan,”
Ahmad Nur

6. Nunggu Isbat Nikah Massal

Banyak juga yang mikir, “Nanti aja ikut isbat massal.” Tapi, menurut Pak Ahmad:

“Bukan itu tujuannya. Kita ingin data nikah yang belum disahkan segera disahkan. Tapi fenomena di lapangan, mereka malah menunda dan menambah angka nikah agama aja dulu.”


Yuk, Segera Resmikan Cinta!

Warga Lebak, ayo dicek lagi status pernikahanmu!

Jangan sampai statusnya cuma “sah di grup WA keluarga” tapi nggak sah di mata negara.

Mumpung sekarang bisa ikut Isbat Nikah massal, proses makin mudah, dan sosialisasi udah di mana-mana — nggak ada alasan buat nunda!

Ingat ya, buku nikah itu hakmu, bukan bebanmu. Cinta itu suci, tapi negara butuh bukti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *