SERANG | FOKUS – Sebanyak 603 warga Desa Sukarendah, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, menerima bantuan pangan berupa beras 20 kilogram dari pemerintah pusat. Bantuan tersebut disalurkan sebagai upaya meringankan beban masyarakat akibat kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama beras.
Penyaluran bantuan berlangsung di Kantor Desa Sukarendah pada Selasa, 22 Juli 2025. Warga tampak mengantre panjang sejak pagi hari dengan membawa persyaratan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
“Ini saya lagi antre beras, alhamdulillah dapatnya dua karung atau 20 kg. Apalagi sekarang beras mahal. Harapannya sih program ini terus berlanjut,” ujar Warsah, salah satu penerima bantuan.
Distribusi Bantuan Beras Berdasarkan Data DTSN
Bantuan pangan ini diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang tercatat dalam Data Terpadu Stabilitas Nasional (DTSN). Setiap keluarga mendapatkan beras medium seberat 20 kilogram, yang didistribusikan oleh Perum Bulog melalui pihak Jasa Prima Logistik (JPL).
“Saya sangat bersyukur bisa mendapat bantuan lagi, semoga beras ini cukup untuk persediaan di rumah ya, untuk makan sehari-hari,” tambah Warsah, yang sehari-hari mengurus rumah tangga bersama suami dan dua anaknya.
Proses penyaluran berjalan tertib dan lancar tanpa kendala teknis. Antrean warga yang memadati kantor desa dikawal oleh aparat desa dan petugas distribusi.
Bantuan Beras Meringankan Beban Warga Sukarendah
Kenaikan harga bahan pokok dalam beberapa bulan terakhir membuat bantuan ini terasa signifikan bagi warga. Bantuan serupa sebelumnya juga telah disalurkan di wilayah lain di Banten, sebagai bagian dari program nasional untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat berpenghasilan rendah.
Pemerintah berharap program ini dapat membantu menekan dampak inflasi dan menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga pangan.
Update Terbaru Bantuan Pangan di Lebak
Hingga saat ini, bantuan pangan dari pemerintah pusat terus didistribusikan secara bertahap ke berbagai desa di Kabupaten Lebak. Desa Sukarendah menjadi salah satu titik distribusi dengan jumlah penerima terbanyak. Tidak ada laporan gangguan atau penyimpangan dalam proses penyaluran di lapangan.