Dalam menjalankan usaha, khususnya yang bergerak di bidang manufaktur atau produksi, pengusaha harus memahami dua jenis pengeluaran utama: biaya produksi dan biaya operasional. Keduanya seringkali disalahartikan sebagai hal yang sama, padahal memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam aktivitas bisnis.
Memahami perbedaan keduanya sangat penting untuk menyusun laporan keuangan yang akurat, menentukan harga pokok penjualan (HPP), serta menganalisis efisiensi biaya perusahaan secara keseluruhan.
Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang terkait langsung dengan proses pembuatan produk. Biaya ini hanya muncul jika perusahaan memproduksi barang. Jika tidak ada produksi, maka tidak ada biaya produksi yang keluar.
Contoh biaya produksi:
-
Pembelian bahan baku (tepung, plastik, benang, logam, dll.)
-
Upah tenaga kerja langsung di pabrik
-
Biaya penyusutan mesin produksi
-
Biaya listrik di ruang produksi
Biaya produksi sangat penting karena menentukan nilai harga pokok produksi (HPP), yang menjadi dasar dalam penentuan harga jual.
3. Pengertian Biaya Operasional
Sementara itu, biaya operasional adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan bisnis secara umum, baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan proses produksi.
Biaya operasional terbagi dua:
-
Biaya operasional langsung: gaji manajer produksi, biaya distribusi produk.
-
Biaya operasional tidak langsung: biaya pemasaran, sewa kantor, gaji staf administrasi, biaya pelatihan.
Biaya ini tetap keluar meskipun perusahaan sedang tidak memproduksi barang, karena berhubungan dengan kelangsungan operasional perusahaan secara keseluruhan.
4. Tabel Perbandingan Biaya Produksi vs Biaya Operasional
Aspek | Biaya Produksi | Biaya Operasional |
---|---|---|
Definisi | Biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi | Biaya untuk operasional bisnis secara umum |
Tergantung produksi | Ya | Tidak selalu |
Contoh | Bahan baku, tenaga kerja langsung, listrik pabrik | Gaji staf administrasi, iklan, transportasi |
Pengaruh pada HPP | Sangat besar | Tidak langsung, tetapi berdampak pada profit |
Tercatat dalam laporan | Harga Pokok Produksi (COGM) | Beban Operasional (Operating Expenses) |
5. Mengapa Penting Membedakan Keduanya?
Memisahkan biaya produksi dan biaya operasional memudahkan:
-
Penghitungan laba kotor dan laba bersih
-
Penyusunan anggaran yang lebih akurat
-
Penentuan efisiensi setiap divisi dalam perusahaan
-
Keputusan manajerial, seperti menambah kapasitas produksi atau mengurangi beban operasional
6. Studi Kasus: Perusahaan Roti
PT Roti Makmur memproduksi 10.000 roti per bulan.
-
Biaya produksi:
-
Tepung dan bahan baku: Rp 15.000.000
-
Tenaga kerja langsung: Rp 8.000.000
-
Listrik oven dan mesin: Rp 2.000.000
-
-
Biaya operasional:
-
Iklan di media sosial: Rp 3.000.000
-
Sewa kantor pemasaran: Rp 4.000.000
-
Gaji admin dan marketing: Rp 6.000.000
-
Dengan membedakan dua jenis biaya ini, perusahaan bisa menilai apakah masalah kerugian berasal dari biaya produksi yang tinggi, atau justru biaya operasional yang membengkak.
Kesimpulan
Memahami perbedaan biaya produksi dan biaya operasional membantu perusahaan dalam membuat keputusan strategis, menyusun laporan keuangan yang lebih jelas, serta merancang strategi penghematan biaya yang efektif. Jangan sampai semua biaya dicampur menjadi satu, karena hal itu dapat menyulitkan analisis performa keuangan perusahaan.